Monday, February 27, 2017

Belajar dari Pengalaman

Pada mulanya Tuhan menciptakan kita manusia tanpa mengetahui apa hal yang baik dan jahat. Kita diciptakan dengan kepolosan yang luar biasa dan mengetahui dengan pasti bahwa Tuhanlah sumber dari segalanya.

Tuhan selalu memberi perintah kepada kita demi kebaikan kita ( baik kita menyadari atau tidak ). Dalam kasus Adam dan Hawa, jelas mereka belum mengetahuinya dan hanya menuruti perintah Tuhan.

(Kej 2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia : "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Kejadian jatuhnya Adam dan Hawa dalam dosa sebenarnya sama dengan yang terjadi pada kehidupan kita sekarang ini. Begitu banyak godaan dunia yang menggiurkan, dalam kasus Adam dan Hawa mereka tergiur oleh pohon yang sudah dilarang Tuhan disebabkan oleh provokasi si ular (dosa yang dpt membawa kematian).


( Kej 3:7 )Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang ; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. ( 3:8 ) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, BERSEMBUNYILAH manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. ( 3:9 ) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" ( 3:10 ) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi TAKUT, karena aku telanjang; sebab itu aku BERSEMBUNYI."

Inilah alasan kenapa Tuhan tidak ingin kita jatuh dalam dosa, karena membuat jarak antara kita dengan Tuhan. Namun, bukan karena Tuhan ingin menjauh dari kita tapi karena kitalah yang ingin menjauh dari Tuhan karena segala kekotoran kita.
Dari kejadian ini pula kita dapat melihat, KENIKMATAN DOSA ITU SEMENTARA. Namun akibat yang kita tanggung dapat memberikan akibat seumur hidup kita.


Tuhan kita adalah Allah yang baik, disaat kita bersembunyi dariNya, Dialah yang mengambil inisiatif pertama untuk memulihkan hubungan antara kita dengan Dia.

( Kej 3:9 ) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

Masalahnya, manusia disaat melakukan dosa akan sulit untuk merespon dengan benar, cenderung untuk mencari alasan, atau menjebak diri sendiri dimana Tuhan sebenarnya hanya ingin kita minta ampun, bertobat dan tidak mengulanginya lagi dengan tujuan agar kita semua selamat dan memiliki hubungan tanpa jarak dengan Tuhan seperti dahulu kala.

( Kej 3:12 ) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." ( 3:13 ) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Kita dapat belajar dari pengalaman manusia pertama di dunia, bagaimana seharusnya hubungan kitadengan Tuhan, apa yang disebabkan oleh dosa yang kenikmatannya hanya sesaat. Karena itu, kita harus menjaga kekudusan sesuai yang dikehendaki Tuhan agar bisa kembali memiliki hubungan yang indah dengan Tuhan.

Kuncinya : Taat kepada Tuhan tanpa mengandalkan pemikiran kita. Katakan YA utk perintah Tuhan, TIDAK untuk dosa. Jangan dipikir2 lagi kenikmatan dari dosa itu karena itulah yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa.

Thursday, February 2, 2017

Semua Manusia Sama

Roma 3:20
Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Ditulis bahwa "TIDAK SEORANG PUN" dapat dibenarkan. Lalu bagaimanakah kita dapat diterima untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga?

Pada Roma 3:22 ditulis "kebenaran Allah karena iman dalam yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan".

Jadi yang dapat membuat kita selamat adalah IMAN.

Namun, apakah dengan BERKATA percaya kepada Tuhan Yesus saja dapat membuat selamat? Jika hanya dengan percaya, setan pun percaya!

Yakobus 2:17
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Apakah perbuatan itu? Kita dapat melihatnya dalam sepak terjang kehidupan Tuhan Yesus yang penuh kasih! Melakukan segala kehendak Bapa di Sorga. Bertumbuh & Berbuah, menjadi berkat bagi banyak orang, mencerminkan Allah Bapa sehingga banyak yang mengenal Tuhan melalui kita.

Apakah dengan demikian membuat kita manusia yang lebih baik daripada orang lain? Sekali-kali tidak... Karena kita diselamatkan hanya oleh karena kasih karunia Allah melalui iman kita, namun kita tetaplah hanya manusia yang berdosa.

Jadi, apabila kita mengaku beriman kepada Tuhan, tetapi perilaku & buah kehidupan kita tidak mencerminkan adanya Tuhan di hidup kita, kita harus introspeksi diri, menyadari bahwa kita sederajat dengan semua manusia baik itu dalam kategori jahat/baik, miskin/kaya.. Kita semua sama, sama-sama membutuhkan Tuhan.